* HUBUNGAN ANTARA REDUNDANT TOPOLOGY DAN SPANNING TREE
Redundant topology dibuat untuk memastikan jaringan tetap menjalankan fungsinya ketika sebuah satu link terputus. Hanya saja redundant link pada switch akan menyebabkan loops yang akhirnya broadcast storm.
Sebuah jaringan yang bekerja berdasarkan switch atau bridge yang membuat kegagalan dari jalur single (tunggal), koneksi ini menciptakan physical loops dalam jaringan jaringan. Loops bridging telah di ciptakan sehingga ketika sebuah Links jatuh/gagal. Link-link yang lain akan mengantikan fungsi link yang telah gagal untuk meneruskan traffik lalu lintas data.
* SPANNING TREE PROTOCOL (STP)
Tugas utama STP adalah menghentikan terjadinya loop-loop network pada network layer 2 (bridge atau switch), STP secara terus menerus memonitor network untuk menemukan semua link, memastikan bahwa tidak ada loop yang terjadi. Dengan cara mematikan semua link yang redundant. STP menggunakan algoritma yang di sebut spanning-tree algorithm (STA) untuk menciptakan sebuah topology database, kemudian mencari dan menghancurkan link-link redundant. Dengan menjalankan STP, frame-frame hanya akan di teruskan pada link-link utama yang di pilih oleh STP.
* PEMILIHAN ROOT BRIDGE
Root Bridge adalah switch dengan bridge priority yang terendah,. Bridge Priority dari BID ini akan diadu antar satu sama lain. BID dengan MAC address terendah akan menang.
Bridge Priority ini ia dapatkan dari mana? Dari BID, yaitu satu data hasil concat antara bridge priority dengan MAC address. Nilai dari Bridge Priority ini adalah 0-65535, pertama kali diset nilai defaultnya 32768. BID ini ada di dalam BPDUs (Bridge Protocol Data Units).
Switch yang kalah dalam pemilihan akan menghentikan BPDU darinya. Dan akan memforward BPDU milik root Bridge. Root bridge akan menggenerate BPDU setiap 2 detik.
* TAHAPAN DALAM STP
Kondisi Blocking, pada status blocking, port hanya dapat menerima BPDUs. Data farme yang datang akan selalu dibuang dan alamatnya tidak dipelajari. Waktu yang dibutuhkan pada status ini adalah 20 detik.
Kondisi Listening, switch akan mencoba mengenali jika ada path lain menuju root Bridge. Pada Kondisi ini MAC address belum dilihat, tapi ia memproses BPDUs yang datang Waktu yang dibutuhkan sekitar 15 detik.
Kondisi Learning selama 15 detik, Switch mulai melihat MAC address dan juga BPDUs yang datang.
Jika statusnya enable maka data di forward lain halnya jika port di shut down oleh administrator atau jika portnya fails
* OPERATION STP
Pekerjaan STP adalah menemukan semua link di network dan mematikan semua link yang redundant, untuk mencegah terjadinya loop-loop network. STP melakukan ini dengan pertama-tama memilih sebuah root bridge yang akan bertanggung jawab terhadap keputusan-keputusan topology network. Setelah semua switch setuju pada siapa yang menjadi root bridge. Semua bridge harus menemukan root port. Jika terdapat banyak link antara switch-switch, maka harus ada satu designated port.
* SPANNING TREE RECALCULATION
Sebuah switch di dalam network yang telah terkumpul, ketika semua port switch dan bridge, kedua-duanya meneruskan dan menerima lalu lintas data dan BPDUs. Port yang terblok hanya dapat menerima BPUDs.
Ketika topologi sebuah jaringan berubah, switch dan bridge akan menghitung kembali spanning tree dan menyebabkan sebuah gangguan/kekacauan dari jalan/lalu lintas user.
Mengumpulkan sebuah spanning tree topologi yang baru dengan menggunakan standar IEEE 802.1D dapat meningkatkan hingga 50 second, di tambah dengan Listening Forward 15 second dan Learning Forward delay 15 second.
terimaksih.........